Kamis, 11 September 2008

Empat Era dalam Islam Hingga Hari Kiamat

Hadis Rasulullah saw berikut ini menguatkan keterangan tentang empat periode peri keadaan Islam:

“Hudzaifah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:’Akan terjadi nubuwat sampai masa yang disukai Allah… Kemudian akan ada khilafat dalam nubuwwat sampai masa yang disukai Allah.. Kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah..Kemudian akan ada khilafat dalam nubuwwah’. Kemudian beliau saw berdiam diri” (Musnad Ahmad Baihaqi, Misykat hal. 461)

Di dalam Misykat tersebut di bawah kalimat terakhir sabda beliau saw terdapat keterangan:
“Sudah jelas bahwa khilafat yang dimaksudkan di sini ialah [yang berlaku] di jaman [khilafat] Isa dan Imam Mahdi”

Menurut hadis tersebut ada empat era dalam perkembangan Islam. Dan era keempat adalah yang merupakan jaman Isa dan Mahdi, yang telah dibawakan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as.

Tidak Boleh Ada Dua Khalifah dalam Satu Periode

“Abu Said meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:’Apabila baiat kepada dua khalifah, maka bunuhlah salah satu dari antara keduanya’.” (Misyakat hal. 320)

Pada catatan pinggir hadis ini tertulis:
“Yang dimaksud dengan kata bunuh di sini adalah anggaplah batil dan tidak berlaku baiat kepada khalifah yang kedua dan jangan dihargai segala urusan dan perkaranya” (Misykat hal 320)

Setiap Muslim Wajib Taat pada Imam Jaman dan Khalifah

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang tidak mengenal imam jamannya, maka matinya adalah mati jahiliyah” (Abu Daud, Kanzul Umal, Biharul Anwar, hal. 45)

Merujuk kepada hadis tersebut, di jaman ini hanya ada seorang yang mendakwahkan diri sebagai Imam Mahdi dan dilengkapi dengan tanda-tanda khusus dari Allah Taala, yakni Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. Hal ini menunjukkan bahwa pada jaman ini khalifah hanyalah Hazrat Mirza ghulam Ahmad as. Oleh karena itu beriman kepada beliau adalah wajib hukumnya bagi setiap orang Muslim.

Segolongan Islam Selalu Berada di Atas Kebenaran

Rasulullah saw bersabda:
“Jabir ra.meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:”Di antara umatku selalu ada satu golongan yan gakan mempertahankan kebenaran sampai hari kiamat” Beliau bersabda lagi:”Maka Isa Ibnu Maryam (Imam Mahdi) akan dating dan amir mereka berkata, ‘ Silahkan jadi imam kami’, maka beliau bersabda, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari antara kamu adalah amir atas sebagian lainnya, sebab Allah taala memuliakan umat ini” (Muslim, Misykat hal. 480)

Kata tidak dalam hadis ini bukan berarti Imam Mahdi tidak mau menjadi imam.Maksudnya adalah banyak murid beliau yang merupakan orang-orang alim. Imam Mahdi –Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as.- selalu sibuk menulis buku-buku, karena itu beliau meminta orang lain yang memimpin shalat. Beliau sering menunjuk Hz.Maulvi Hakim Nuruddin ra dan HZ Maulvi Abdul Karim Sialkoti ra.menjadi imam dalam shalat, namun kadang-kadang beliau sendiri juga memimpin shalat sebagai imam.

Para Mujaddid/ Pembaharu dalam Islam

“Abu Hurairah ra. Meriwayatkan, Rasulullah saw beersabda:’Sesunggyhnya Allah Taala akan mengirimkan untuk umat ini pada permulaan setiap seratuis tahun seorang mujaddid (pembaharu) yang akan memperbaiki agamanya: (Abu Daud & Misykat hal. 36)

Sesuai dengan hadisin, berdasarkan petunjuk-petunjuk dari Allah Taala Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. (Imam Mahdi & Masih Mauud) telah mendakwahkan diri sebagai mujaddid pada akhir abad ke 13 untuk ribuan terakhir masa dunia ini.

Berikut ini, berdasarkan hadis tersebut, dituliskan daftar nama-nama para mujaddid yang telah dating sesudah NabiMuhammad saw, yang tercantum dalam kitab Hijajul Kiramah hal. 135-139;
1.Abad pertama: Umar bin Abdul Aziz,
2. Abad kedua: Imam Syafii,
3. Abad ketiga: Abu Syarah / Abul Hasan Asysyari,
4. Abad keempat: Abu Ubaidullah Nisyapuri / Abu Bakar Balqani,
5. Abad kelima: Imam Gazali,
6. Abad keenam: Sayyid Abdul Qadir Jaelani,
7. Abad ketujuh: Imam Ibnu Taimiya / KhawajaMuinuddin Chsiti,
8. Abad kedelapan: Hafiz Ibnu Hajar Asqalani / Saleh bin Umar,
9. Abad kesembilan: Imam Suyuti,
10. Abad kesepuluh: Imam Muhammad Taher Gujrati,
11. Abad kesebelas: Mujaddid Alif Tsani Sarhindi,
12. Abad kedua belas: Syah Waliullah Muhaddas Dhelwi,
13. Abad ketiga belas: Sayid Ahmad Brelwi,
14. Abad keempat belas: Imam Mahdi & Masih Mauud

Pada permulaan abad keempat belas ini telah lahir Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. – Imam Mahdi & masih Mauud – sebagai mujaddid. Dan tidak seorang pun yang telah mendakwakan diri sebagai mujaddid selain beliau as. pada era itu.

Perlu diketahui bahwa seorang mujaddid adalah orang yang selalu menjalin hubungan dengan Allah Taala. Dan ia menerima wahyu atau ilham dari Allah Taala. Orang seperti ini disebut alim robbani. Dan seorang alim robbani ialah orang yang berhak untuk itu, sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw:

“Ulama dalam umatku sama seperti nabi-nabi Bani Israil”

Oleh karena itu seluruh mujaddid yang teleh datang di setiap abad lalu, walau tidak disebut nabi oleh Allah Taala, tetapi dalam pandanganNya mereka sederajat dengan para nabi Bani Israil. Maksudnya adalah, sesudah Rasulullah saw untaian nubuwwat tidak terputus, masih tetap berjalan dan terbuka.

Dalam hal ini memang tidak perlu diragukan lagi bahwa di kalangan umat Islam sendiri banyak timbul perpecahan, sehingga tidak jarang timbul perselisihan antar sesama. Akan tertapi hendaknya mereka jangan putus asa. Allah Taala telah berjanji sesuai dengan firmanNya dalamAlquran, surah An Nur:55;

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan Khalifah dari antara mereka di muka bumi, sebagaimana Dia teleh menjadikan khalifah bagi orang-orang sebelum mereka.

Selanjutnya sesuai dengan hadis-hadis Musnad Ahmad maupun Misykat yang tertera di atas, Rasulullah saw telah menjelaskan kondisi umat Islam dalam 4 era:
1. Era Rasulullah saw sendiri,
2. Era Khilafah Rasyidah; Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali ra,
3. Era kerajaan-kerajaan Islam,
4. Era Nubuwat dan khilafat.

Kemudian berdasarkan hadis-hadis Rasulullah saw dalam Shahih Muslim dan Misykat terdapat sebuah golongan Islam yang selalu tegak di atas kebenaran dan selalu dapat meraih keunggulan serta kemenangan.

Dengan demikian, sesuai ayat suci Alquran dalam surah An Nur:56, Allah telah mengangkat Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. Sebagai khalifah di akhir zaman ini. Khilafat beliau berlaku sampai hari kiamat. Dan setelah beliau wafat, para khalifah beliaulah -yang merupakan mujaddid- yang meneruskan. Tidak akan ada lagi mujaddid di luar khilafat beliau. Kedudukan khalifah adalah lebih tinggi dari pada mujaddid, sedangkan seorang khalifah dapat otomatis berperan sebagai mujaddid (pembaharu).