Kamis, 11 September 2008

Sistem Khilafat

Di dalam Surah An Nur:55 Allah swt berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan Khalifah dari antara mereka di muka bumi, sebagaimana Dia teleh menjadikan khalifah bagi orang-orang sebelum mereka. Dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah diridhaiNya untuk mereka. Dan Dia benar-bear akan menukar [keadaan] mereka dari kondisi takut menjadi aman sentosa Mereka menyembahKu dan tidak mempersekutukan suatu apa pun denganKu. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang fasik”. (An Nur:55)

Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. Sebagai Khalifatullah.

Sesuai dengan ayat tersebut di atas, pada jaman sekarang ini hanya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. (1835 –1908) beserta jemaat beliau yang percaya bahwa dalam agama Islam system khilafat masih terus berjalan hingga kini. Pada jaman sekarang hanya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. yang mendakwahkan diri -sebagai Imam Mahdi dan Masih Mauud- telah memperoleh wahyu dari Allah Taala seperti tertera berikut ini sampai 13 kali banyaknya:

“Aku telah beriradah untuk menegakkan khalifahKu pada jaman ini, maka Aku ciptakan Adam” (Tadzkirah, Al Syirkatul Islamiyah, 1969, hal. 665)

Arti surah An Nur:55 tersebut adalah, agama Islam akan mendapat kekuatan dan kemenangan melalui para khalifah, dan pada jaman sekarang ini hanya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad yang berdasarkan wahyu dari Allah Taala telah mengatakan bahwa Islam akan mendapat kemenangan di seluruh dunia melalui beliau serta murid-murid beliau dalam tempo tiga abad semenjak beliau diutus.

Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut hanya berlaku bagi Imam Mahdi, yakni Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. serta murid-murid beliau yang mengaku bahwa khilafat masih terus berjalan dalam agama Islam.